Rainbow is Me

do you know why I Love Rainbow ? cause it's seems like me :) ..... 1. WHITE. Actually, doesnt have many colors, it just white aura that can be separated, it saved inside the deepest heart, tak ada yang dapat mengganggu kesucian dan kemurniannya, agar tak mengganggu keikhlasannya untuk melaksanakan tugas mulia yang diperintahkan-Nya.*** 2. Has a variety of colors in each of her curves, mempunyai banyak sikap seolah banyak kepribadian, padahal ia hanya mempunyai satu kepribadian yang teguh.*** 3. Always displays the bright colors on its surface, and hides cloudy colors on its inside, agar tak ada orang yang bisa melihat kesedihannya.*** 4. its presence soft to touch the earth, karna hanya orang yg bnar2 peduli padanyalah yang slalu mencari keberadaanya bahkan menunggu dengan sabar untuk sekedar memandangnya dari kejauhan bumi dan langit. -it's wonderful and mostly perfect-

Sunday, August 28, 2011

sepotong Puzzle tujuhbelas

this post is dedicated to MYSELF. bukan buat sapasapa selain hanya konsumsi pribadi.
jika ada nilai yang bisa dipelajari ambillah, jika ada rangkaian kata yang menyakiti, mohon maafkanlah.

untuk teman teman saya yang selama ini tak menyadari bahwa kalian telah mengecewakanku.
untuk sahabat sahabat saya yang selama ini tak sempat mendengar jeritan hatiku.
untuk orang orang yang menyayangiku yang berniat baik padaku hanya tak tau bagaimana menunaikannya.
dan untuk orang hebat yang mengerti bagaimana caranya menyemangatiku, dan mengajarkan satu lagi, makna kehidupan.

Juni, 2011.

      Di bulan ini, semua kejadian itu bermula. peristiwa dimana do'a ku dijawab oleh Yang Maha Berkuasa. Jawaban yang mengajarkan aku lagi, tentang ujian kesabaran. Aku tau, hasil kerja kerasku selama ini. Aku juga tahu, tetesan keringat itu telah terbayar. walau banyak hal yang masih belum kupahami, mengapa jawabannya adalah seperti ini.
      Semenjak kejadian itu banyak kalimat yang benci aku dengar. hampir tidak ada ucapan selamat yang tulus ikhlas tanpa embel-embel yang nantinya bisa menyakiti hatiku, yang dari tadi ingin aku dengar. semua orang sama. respon kerabat dan keluarga tidak jauh berbeda. ya, paradigma masyarakat belakangan ini yang terbentuk bahkan tanpa dasar pendidikan yang kuat yang diam-diam menyayat hati ini. mereka sungguh tak tau rasanya kawan. mereka tak paham bagaimana rasanya hati ini di sayat secara halus dan lembutnya. ya, walaupun perlahan tapi pasti rasa sakit sayatan itu menggores hingga paling dalam ulu hatiku, hingga aku bingung mencari obat rasa sakit ini.
      Jarum jam serasa berputar makin cepat, seolah aku kehabisan waktu untuk mencari jawaban semua hal yang tidak aku mengerti. bukan, belum aku mengerti. semua hal yang selama ini sungguh menyakitiku. teka-teki Yang Kuasa belum juga bisa ku pecahkan, mungkin karena selama ini tak ada kegiatan atau aktivitas yang membuat aku menemukan jawabannya. dan tanpa terasa aku mengikuti derasnya aliran paradigma masyarakat itu. masyarakat yang sama sekali tidak pernah sedikitpun mengenyam pendidikan mengenai hal yang aku pusingkan ini. mungkin mereka pandai, bahkan beberapa sangat pandai dariku sobat. tapi tidak untuk satu hal ini, karna memang pada hakikatnya, alasan mereka memang sungguh tak berdasar ilmu pengetahuan atau logika apapun. masyarakat yang selanjutnya aku sebut orang tak berpendidikan.
      Ya Tuhan, aku tak mau mengikuti aliran ini. aku ingin keluar dari arus yang semakin menyiksa aku untuk berfikir jernih dan bangkit untuk menemukan semangat hidupku. Cahaya itu perlahan memudar, dan suasana menjadi buram untuk aku menemukan arah yang  benar. tolong Tuhan, berikan aku setitik cahaya agar perlahan aku menemukan jalan lurusmu. atau jalan yang  berliku, namun sampai ke tujuanMu yang Engkau ridhai, wahai Tuhan. dan jadikan hati ini hati yang kuat menerima segala ujianMu. dan jadikan mereka yang tak mengerti itu, menjadi paling tidak menghargai perasaan dari hambamu yang tak menentu ini. jadikan mereka orang yang selalu ingat untuk tidak menyakiti perasaan orang lain. aku tak tau apa yang harus akuu pinta padaMu saat ini, namun petunjukMu adalah satusatunya hal yang aku tunggu tiada letih.

daan benar saja, satu jawabanMu muncul.

untuk orang yang tak berpendidikan, wahai saudaraku, cukuplah kalian berkata sesuatu yang tanpa aku sadari adalah suatu hal yang sangat aku benci. aku tak membenci kalian, hanya rangkaian kata kata itu sungguh tak sanggup lagi untuk aku dengar. rangkaian kata itu tidak membuat aku membenci kalian, namun membuat aku mencari alasan untuk apa aku menyayangi kalian, jikalau kalian hanya mempunyai kalimat seperti itu. dan paradigma kalian yang tak berdasar hukum atau logika yang diterima, memang sungguh tak pantas untuk menjudge diri ini, apalagi mengutuk tubuh ini. *naudzubillah.
sekedar berbagi sedikit cerita, ledakan sebuah reaktor yang disebabkan oleh kecelakaan  mesin di negara itu, tak membuat bangsanya takut untuk mempelajari ilmu yang muttakhir pada zaman yang canggih masa kini. kecelakaan itu, juga tak membuat terputusnya silsilah keluarga, hingga bangsa tersebut tak bisa melestarikan warga negara nya. walaupun banyak penyakit dan berbagai jenis kanker yang timbul, hingga air minum tak layak lagi untuk dikonsumsi, namun mereka masih tetap hidup. ada puing-puing kehidupan yag berhasil mereka rangkai sehingga tercipta mozaik yang indah. sungguh... untuk org yg tak berpendidikan, kalian tak melihat dan merasakan perjuangan saudara kita di pulau yang terpisah dari benuanya itu.

dan untuk orang hebat yang mengerti bagaimana caranya menyikapiku.

     Sungguh, betapa bijaknya pola pikir kalian. aku tau itu begitu rumit, dan ruang lingkup itu begitu luas. aku bisa melihat kebijakan pemikiran kalian, yang sungguh menghubungkan suatu hal dengan sisi positifnya, mengembangkannya, hingga tak ada ruang untuk pikiran negatif berkuasa. terima kasih atas argumen argumen kalian yang dapat diterima oleh otak kecil ini. tidak ada sekolah yang membawa mahasiswanya dalam sebuah bahaya. tidak ada sekolah yang mengajarkan bagaimana mencelakakan diri sendiri juga orang lain. yang ada hanya sekolah yang mendorong mahasiswanya untuk merubah paradigma masyarakat yang melenceng dari jalur lurusnya. memberi alasan yang dapat diterima oleh logika mereka, dari kasta dan level yang tak sama. sekolah yang membawa bangsanya dalam sebuah jalur alternatif yang dapat menyelamatkan dunia dengan mengurangi resiko sebisa mungkin, sampai ke titik limit mendekati "0". sekolah yang tentunya memberi kontribusi besar dalam mencerdaskan anak bangsa, serta melestarikannya.
   Tak ada niat untuk melebih-lebihkan suatu peristiwa, namun sesungguhnya ini benar benar yang aku pikirkan dan aku rasakan selama ini. teman teman yang aku sayangi sepenuh hati, sungguh bukan aku tak mendengarkan kekhawatiran kalian, hanya saja bukan itu potongan pesan dan kesan yang saat ini aku ingin dengar. ada rangkaian kata lain yang benar-benar aku butuh dari ketulusan kalian. ada rasa kepedulian kalian terhadap diri yang lemah ini yang telah lama aku nanti, bagaimana aku bangkit jika kalian terus menyuruhku untuk tenggelam dalam ketakutan dan kengerian itu. aku hanya gadis kecil yang beranjak dewasa dan tentu ingin menjadi wanita indah seutuhnya. sobat, doakan aku agar aku cepat mengetahui hidayah itu. satu petunjuk itu benar benar menentukan masa depanku selanjutnya. masa depan yang sampai detik ini belum berani untuk aku bayangkan. masa depan yang tak tahu bagaimana caranya aku mendapatkannya. yang aku tahu, aku tak kan pernah berhenti dan lelah untuk mencarinya. Terima Kasih temaan... :)

Spesial Terima kasih untuk manusia hebat dalam sepotong kisah hidupku di tujuhbelas ini ...

untuk, ayahanda tercinta yang berhasil meyakinkanku, dan selalu bangga terhadap keberadaanku, dan tak pernah sedikitpun mengeluhkan keputusan anaknya dalam sebuah pilihan kehidupan.
untuk Ukhti d*inny nurhayani yang mendengar keluh kesahku dari jam 12 malam sampai jam stengah 4 pagi waktu indonesia c.m.b.b.s, lokasi teras asrama putri 2 di malam perpisahan sekolah tercinta,
serta meyakinkanku dengan logika, wawasan dan pikiran bijaknya. beserta referensi yang disebutkan dari berbagai sumber di dunia.
untuk alakh M*alo yang menerima message ku yang tiba tiba namun membalasnya dengan jawaban panjang  berintisari simpel, namun terlupa oleh critical thinking ini..
"bersyukurlah wahai adikku..."
daan untuk sisi lain dari diriku yang sulit aku jumpai jika menghadapi masa kritis seperti ini, yang mengingatkan ku sebuah ayat yang indah sampai2 di Al-Qur'an ditulis berulang - ulang...
"Fabiayyi aaalaa i robbikumaaa tukadziibaan"
maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi, yang engkau dusakan. ???


00.30 WIB,
secara spontan mengalir begitu derasnya
katakata yang telah lama aku bendung...

-maaf untuk orang yang aku sayang, tulisan ini tidak dibuat dalam 20 menit, namun 45 menit-

1 comment:

  1. akhiirnya... merasa sedikit lega... setelah sekian lama terjebak dalam kerumitan yang menyesakkan.. huuuufttt...

    ReplyDelete