Rainbow is Me

do you know why I Love Rainbow ? cause it's seems like me :) ..... 1. WHITE. Actually, doesnt have many colors, it just white aura that can be separated, it saved inside the deepest heart, tak ada yang dapat mengganggu kesucian dan kemurniannya, agar tak mengganggu keikhlasannya untuk melaksanakan tugas mulia yang diperintahkan-Nya.*** 2. Has a variety of colors in each of her curves, mempunyai banyak sikap seolah banyak kepribadian, padahal ia hanya mempunyai satu kepribadian yang teguh.*** 3. Always displays the bright colors on its surface, and hides cloudy colors on its inside, agar tak ada orang yang bisa melihat kesedihannya.*** 4. its presence soft to touch the earth, karna hanya orang yg bnar2 peduli padanyalah yang slalu mencari keberadaanya bahkan menunggu dengan sabar untuk sekedar memandangnya dari kejauhan bumi dan langit. -it's wonderful and mostly perfect-

Monday, December 21, 2009

No One but Not Nothing

In the dark current noise
Indecision covered by shadow inside subconsiousness
Arrived in the top of my hesitancy
And can’t find straightaway

Many things make me want to feel the death
Although I know, I haven’t ready for that
But …
May I feel the death only a day ???
Make my brain having rest
From it’s tired for thinking everything every time
Make my heart having piece
From it’s tired for feeling everything every time
Make my choices become zero
From it’s tired for deciding everything every time
Make my lip silent
From it’s tired for smiling to everything every time

I leave all of my stories
Faith, hope & glory
Hold to the truth in my heart

At a particular time
I had known that

I’m No One but not Nothing



-orang pernah putus asa-

Saturday, December 19, 2009

cerita cantik kecilkuu

Sebuah kisah yang terindah dalam sebuah persahabatan termanis di hidupku
2 muharram 1431 H
Senang rasanya bisa berbagi cerita dan warna hidup denganmu,
Tia Aprisiana



FIVYA GIRLZ..
Firli (Firl*yani Rahmatia Ningsih), Vera (Vera Anita Saqo), Yani (Diah Ratna Setiyani), Tya (Tia Aprisiana).. Nama genk cewe, namun lebih tepatnya bisa dibilang kelompok belajar. Karena dari sini, aku belajar banyak warna kehidupan dalam persahabatan bersama mereka. Sedikit cerita tentang temen2 d FIVYA, krna aku akan lcerita lebih tentang sahabat tercantik ku mengenang 40 hari kepergiannya.
FIVYA GIRLZ dibuat waktu kita kelas 4 SD, sekitar tahun 2002, dan Alhamdulillah belum berubah sampai sekarang (2010). Waktu itu nge-gank lagi ngetren banget, so sebagai masyarakat yg turut terbawa dengan globalisasi, IKUTAN DEEHHH.. hhe =D. Tapi banyak yang salah dalam pengertian genk kita berempat. Genk disini Cuma buat bareng pas lagi ngaji abis maghrib di rumah usth. atau di mushala, shalat di mushala bareng, bubar pas ramadhan, olahraga pagi ke bona bareng, maen kasti di sd 9, bacakan ada shift nya, nari pas acara 17-an, renang d KCC, jalanjalan k mall juga si. Tapi GApernah macem2an, masii pada polos2 gitu.. halaah …

Sampailah di hari dimana Allah ngajak tia ke rumah Allah yang jauh di langit sana. SUMPAH !!
KAGET.
GA NYANGKA.
SHOCK BANGET.
GA ADA SEDIKITPUN PIKIRAN KITA KESANA
SEDIIIH BUANGETBUANGET.
Tapi IKLAS INSYAALLAH. Amiin.
19 Desesmber 2009, 2 Muharram 1431 H.
Sebelumnya memang tanggal merah, jadi sekolahku libur dan aku pulang ke rumah. Dan jauh sebelumnya juga temanku (diah) pernah kirim wall fb kalau tia sakit di rawat di rumah sakit dan aku disuruh cepat pulang. Aku kaget. Karena tia emang jarang sakit dang a pernah masuk ke RS. Aku pulang saat liburan itu. Dan hal yang paling bodoh yang mungkin sulit dimaafkan sama tia adalah aku lupa nengok tia ke RS. Hanya beristirahat di dalam rumah layaknya orang yang sangat lelah beraktivitas di CMBBS. Padahal rumahnya di depan rumahku. Keesokan harinya, pagi sekitar 07.30 WIB. PphQ mendengar pengumuman dari masjid, bahwa seorang warga jomb.Tangsi berpulang kepada pemilik sejatinya. Ya. Dialah sahabat tercantik ku. Aku tak percaya. Diam. Berdoa. Kaget. Yakin seyakin yakin nya ppah salah denger. Aku keluar ke beranda rumah dan tak berkedip memandang rumah depan rumahku. Tak ada tanda2 apapun. Aku duduk. Kembali diam. Berdoa sekhusyunya. Beberapa saat kemudian, aa Ade datang dengan menggendong seseorang yang diselimuti kain kafan putih di seluruh tubuhnya. Masih berkeras kepala dengan keyakinan yang terus ku tambah setiap detiknya. Ga mungkin Tia. Ku masuki rumahnya dank u temui ibunya yang biasanya ku bujuk jika tia tidak boleh main dulu. Beliau menangis memeluku. “Lili.. maafin kesalahan Tia ya Li, Lili udah ga bias main lagi sama Tia.” Aku tersentak kaget bukan main benar2. Terbawa dengan suasana yang seketika berubah, Aku langsung mengucurkan air mata dari dalam hatiku sebanyakbanyaknya untuk sahabatku.
Aku menghampiri dia yang terbaring tidak melakukan sedikit gerakan apapun, menatapnya yang tertidur begitu nyenyak sampai taka nada seorang pun yang dapat membengunkannya. Dengan senyuman yang makin membuat wajahnya terlihat manis. Subhanallah. Sahabatku pergi dengan meninggalkan senyuman di bibirnya. Ini nyata. Aku baru kali pertama melihat mayat yang tersenyum sangat cantik. Aku mengikuti proses pemakaman seluruhnya, mulai dari tiba di rumah duka, proses pemandian, pengkafanan, dan penguburan di tempat peristirahatan terakhir. Tubuhnya begitu putih dan kaku ketika orang mengenakannya pakaian yang digunakan orang ketika menemui sang khalik. Tak ada sedikitpun assesoris atau perhiasan yang sering di banggakan orang di dunia. Di usia nya yang ke 17 thn 3 bulan tia sudah tak sabar untuk menemui yang maha Kuasa. Dan baru kali ini Tia pergi jauh tanpa minta ditemani agar aku ikut dengannya. Padahal sangat terdengar jelas perkataannya, “Widih.. ikut si Li,, temenin tia yu bentar ajah !!”
Benar. Tia harusnya dapat dibilang sahabat terdekatku. Waktu klas 4 SD dia pindah ke depan rumahku, dan ternyata dia juga pindah ke sekolahku. Dan semenjak itu kita menjadi sangat dekat. Ketika SMP, dan SMA walau ketika kita sangat jarang bermain, tapi ketika aku pulang, tia selalu main ke rumah, ke kamar bercerita layaknya anak perempuan dalam proses pendewasaannya. Tak banyak yang berubah pada diri kita masing0masing jika kita sedang bersama. Apapun suasana lingkungan yang membentuk kepribadian kita disana, namun kita selalu bias meminimalisir perbedaan itu dan membuat suasana seperti kita masih kelas 4 sd yang selalu bersama hamper sepanjang waktu. That’s my favorite friendship that I never find except in this friendship.
Jadi ingat, waktu kecil yang paling sering dibilang cantik d FIVYA adalah si tia. Wajar kalau kita pada iri sama kecantikannya tia. Tapi kita ga pernah lebai untuk mengekspresikannya. Just let it flow. Tia hidungnya mancung, putih dan badannya juga oke. Hhaa,, apa siih fir ! tapi itu kata orang-orang. Diantara kita berempat, yang paling berbakti kepada ortu adalah tia. Dia sangat menyayangi kedua adiknya. Saat bermain dia sering membawa adiknya bersama kita. Kalau jaman sekarang mana ada orang main sambil ngurus adenya ya kan ? Dia juga mandiri dan sangat berbeda dengan anak perempuan yang banyak minta ini itu main sana sini semuanya diminta ke orang tuanya. Tia paling susah kalau diajakin jalan. Butuh seribu rayuan yang kita lancarin untuk dia bilang “Ya. Tapi …” atau ga, kita juga harus ngebujuk orang tuanya biar dibolehin main sama kita. Dan juga cari waktu yang tepat, atau biasa dibilang tanggal muda. Dan juga kalau adiknya tidak ada yang jaga, ya sudah batal lah janjiannya. Itu yang sering buat kita kesel banget sama tia, padahal baru belakangan ini aku sadari seharusnya aku bangga dan mengikuti sikap tia yang seperti itu.
Kini, tia sudah ga bisa temenin lili main lagi. Padahal lili pengen liat suami tia, anak2 tia, dan cucu2 nya juga, dan anak2 kita yang akan meneruskan FIVYA GIRLZ jilid 2. Hhaa,, ngaco ! Makasih tia pernah datang dimimpi lili, dan pelukan sebelum tia pergi. Walaupun sering terpikir dalam benak ini pengen ikut sama tia, biar kita bisa main sepuasnya disana.



Untuk sahabat tercantik yang pernah ku punya
Tia Aprisiana Almh.
Selamat jalan ya, Lili berdo’a selalu tia pasti diterima disisi-Nya.
Aminn...