Rainbow is Me

do you know why I Love Rainbow ? cause it's seems like me :) ..... 1. WHITE. Actually, doesnt have many colors, it just white aura that can be separated, it saved inside the deepest heart, tak ada yang dapat mengganggu kesucian dan kemurniannya, agar tak mengganggu keikhlasannya untuk melaksanakan tugas mulia yang diperintahkan-Nya.*** 2. Has a variety of colors in each of her curves, mempunyai banyak sikap seolah banyak kepribadian, padahal ia hanya mempunyai satu kepribadian yang teguh.*** 3. Always displays the bright colors on its surface, and hides cloudy colors on its inside, agar tak ada orang yang bisa melihat kesedihannya.*** 4. its presence soft to touch the earth, karna hanya orang yg bnar2 peduli padanyalah yang slalu mencari keberadaanya bahkan menunggu dengan sabar untuk sekedar memandangnya dari kejauhan bumi dan langit. -it's wonderful and mostly perfect-

Tuesday, May 17, 2011

A first letter for My God

My last praying in last time of my dream
Semoga hasilnya selalu yang terbaik, fiiddunya wal aakhiroh.
Semoga yang terbaik itu adalah FK UGM, Pend. Dokter.
Dan, semoga saya bisa memahami dengan baik apa itu tawakal.


17 Mei 2011. 

Ya Allah, hari ini telah tiba. Detik2 dimana Engkau akan menjawab semua doa-doa hamba. Hari dimana hamba telah menanti selama 17 tahun lebih, apakah hamba bisa mencapai impian hamba. Apakah impian hamba adalah yang terbaik untuk hamba atau tidak. Mungkin jawabannya “Ya”, menurut hamba, tapi tidak menurut-Mu, hamba belajar pasrah. Ya Allah, hamba baru tersadar oleh satu lagi pelajaran yang Kau ajarkan langsung kepada hamba, mengenai arti pasrah, tawakal, yang mungkin terlupakan karena ambisius hati. Mungkin tanpa sadar hamba berdoa dalam bentuk pemaksaan terhadap Engkau. Maka sekali lagi hamba memohon, “Ampunilah hamba Yaa Rabb”. Ya Allah, hamba sangat bersyukur begitu banyak nikmat yang kau berikan, harusnya itu tak membuat hamba meminta lebih banyak lagi dari Engkau. Tapi rasanya hati ini terus menyebutkan impian itu, entah kapan itu bermula, hingga hamba sulit mengakhirinya, hingga hamba terus berupaya mewujudkan panggilan hati hamba. Hamba tau Engkau menyusupkan sesuatu yang tak dapat hamba pahami, kedalam hati hamba. Hamba tau Engkau bahkan mengirimkan malaikat2 yang tak dapat hamba ketahui jumlahnya, untuk memberi semangat kepada hamba, mengingatkan hamba ketika timbul sedikit pemikiran kufur terhadap-Mu, ketika hamba meragukan kebesaran-Mu untuk mengabulkan mimpi2 hamba, ketika para yahudi dan nasrani menari di atas impian hamba. Selalu dan selalu ada yang bisa menjawab dari logika kritis yang timbul dalam otak ini. Sehingga timbul keyakinan. Yakin yang begitu yakin, seyakin yakinnya, haqqul yakin insya Allah terhadapmu Ya Allah. Trimakasih. Harusnya ketika itu hamba sadar juga apa arti pasrah. Harusnya hamba paham bahwa tak ada nilai berupa angka pada sistem penilaian mu Ya Allah. Engkau tak memandang hasil, namun proses atau ikhtiar suatu hambamu dalam meraih apa yang ia inginkan. Harusnya yang hamba lakukan adalah melihat kembali niat hamba dalam memimpikan sesuatu. Harusnya hamba memperbaiki niat itu. Setulus tulusnya sebuah niat. Maka apa yang telah hamba lakukan pada hari yang tlah lalu, semoga dimata-Mu adalah waktu yang belum terlambat. Semoga itu adalah niat yang tulus setulusnya dari dalam hati hamba. Semoga niat itu akan hamba jalankan dengan sebaik mungkin sebagaimana janji hamba kepada-Mu. Semoga niat itu tak akan terpengaruh oleh niat jahat yang mungkin akan bermunculan kelak. Ya Allah, tak ada keringat yang tak dibayar, hamba juga tahu itu. Juga bahwa Engkau mendengar doa setiap hambanya. Engkau pasti mengabulkannya. Pasti. Walau hamba tak tahu kapan waktu terbaik untuk hamba dalam mendapatkan mimpi itu. Ya Allah kuatkanlah hati hamba dalam menghadapi segala apa yang akan terjadi pada waktu itu. Waktu dimana hamba tau jawaban dari semua doa hamba. Dan jadikanlah selalu hamba, orang yang mencintai-Mu dan Rasulullah tanpa memiliki alasan apapun. Lillahi ta’ala. Amin. 12.00 AM






 

--Ketika ku tersadar bahwa berdoa tidaklah harus dalam sujud terakhir. Tidaklah harus setelah shalat fardhu. Tidaklah harus ketika ku mengenakan pakaian tersuci “mukena”. Karena aku dapat berbicara kapan saja dengan-Nya. Karena aku tau, Dia selalu siap mendengarkanku. Karena aku tau, Dia selalu berada di hatiku. –


[for Me n my dream, My Religion, My Nation - Indonesia, My moeslems family in Palestine, My Parents, My Family, My teachers, My family in G4-CMBBS, the whole people who love me and pray for me, and the whole people whom I loved, either.. the precious one who gives me this big chance, My God. Allah.]

No comments:

Post a Comment